Kisahsejarah.id – Nabi Yunus AS adalah Nabiullah yang merupakan keturunan Matta bin Bunyamin bin Ya’kub Bin Ishaq Ibnu Ibrahim AS dan beliau membawa ajaran agama Allah
Beliau Dikenal Dengan Nama (jonah, Josep, atau Yunus AS) pada tahun (820-750 SM) dan beliau merupakan Nabi dalam agama Sawami (islam, Sabian dan Judaism, dan Kristen/nasrani) yang di sebutkan dalam QS Yunus dan dalam Alkitab, Beliau di beri wahyu oleh allah SWT dan di tugaskan berdakwah ke Kaum ASsyiria di Niwana Iraq
Kaum Niwana
Kaum Niwana adalah kaum yang berkepala batu atau keras kepala, suka melakukan kejahatan, maksiat dan penyembah berhala, Nabi Yunus Diutus untuk menyadarkan mereka agar kembali kejalan allah SWT.
Berulang kali nabi Yunus mengingatkan Kaum ini untuk bertaubat kepada allah, dan kembali kejalan yang benar, tetap kaum niwana tidak mau mendengarkan apa lagi mau berubah. Menurut Mereka Ajaran Nabi yunus adalah ajaran baru yang tidak pernah mereka dengar sebelumnya dari agama nenek moyang mereka.
Tetapi dari kaum ini ada 2 Orang yang mau mengikuti ajaran Nabi Yunus, Yaitu Tanuh dan Rubil. Rubil adalah orang yang sederhana dan pembawaannya sangat tenang, sedangkan yang satu lagi, Tanuh adalah orang yang alim dan bijaksana.
Kisah Nabi Yunus : Azzab Kaum Niwana
Mereka (kaum Niwana) berkata kepada Nabi Yunus:
“Apakah kata-kata yang engkau ucapkan itu dan kedustaan apakah yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama barumu itu?
Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembahkan oleh nenek moyang kami sejak dahulu.
Alasan apakah yang membenarkan kami meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan menggantikannya dengan agama barumu?
Engkau adalah orang asing yang datang pada kami agar kami mengubah keyakinan kami.
Apakah kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan sia-siamu itu. Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu karena kami teguh dengan ajaran moyang kami”.
Nabi Yunus berkata:
” Aku hanya mengajakmu beriman dan bertauhid sesuai dengan amanah Allah yang wajib kusampaikan padamu. Aku hanyalah pesuruh Allah yang ditugaskan untuk mengeluarkanmu dari kesesatan dan menuntunmu dijalan yang lurus. Aku sekali-kali tidak mengharapkan upah atas apa yang kukerjakan ini. Aku tidak bisa memaksamu mengikutiku.
Namun jika kamu tetap bertahan pada aqidah moyangmu itu, maka Allah akan menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku dengan menurunkan adzab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum sebelum kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, dan Tsamud.
Mereka menjawab dengan menantang:
“Kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut ancamanmu. Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!”
Nabi Yunus AS sudah tidak tahan lagi dengan kaum Ninawa yang keras kepala. Lalu Nabi Yunus Menyampaikan Perihal Azab Yang akan Menimpa Merka, Kemudian Dia Pergi Meninggalkan Kaum Tersesbut.
Setelah Nabi Yunus AS Pergi, kaum Ninawa gelisah, karena mendung gelap, binatang peliharaan mereka gelisah, wajah mereka pucat pasi, dan angin bertiup kencang yang membawa suara bergemuruh. Laki Laki, Wanita, anak kecil semua menangis ketakutan karna azab dari allah,
Mereka ( kaum Niwana ) takut ancaman Yunus benar-benar terjadi atas mereka. Akhirnya mereka sadar bahwa Yunus adalah orang yang benar, dan ajaran nabi Yunus adalah ajaran yang lurus.
Kaum Niwana akhirnya bertaubat kepada allah, dan menyesali semua perbuatan mereka dan mencari keberadaan Nabi Yunus Agar Mendapatkan Bimbingan Nabi Yunus Untuk Mencapai Keridhoan Allah SWT. Allah Berfirman Dalam Alquran QS.Yunus : 98
Terjemah Arti: Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.
Tafsir Quran Surat Yunus Ayat 98.
Tidak ada penduduk negeri yang menjadi sasaran dakwah Rasul Kami mau beriman dengan iman yang diakui sebelum menyaksikan azab, yaitu iman yang berguna bagi mereka karena terjadi sebelum mereka menyaksikan azab, kecuali kaum Yunus ketika mereka menyatakan beriman dengan iman yang sungguh-sungguh. Maka Kami bebaskan mereka dari siksaan kehinaan dan kenistaan di dunia. Dan Kami beri mereka kenikmatan hidup mereka sampai akhir hayat mereka.
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Tidak akan bermanfaat keimanan satu negeripun yang beriman setelah menyaksikan siksaan (yang datang) selain kaum yunus bin matta asa , karena sesungguhnya mereka tatkala mereka meyakini siksaan akan menimpa mereka, mereka bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha. Maka tatkala tampak jelas keseriusan dari mereka dalam taubat mereka, maka kami angkat dari mereka siksaan yang menghinakan setelah sudah mendekat kepada mereka, dan membiarkan mereka di dunia bersenang-senang hingga waktu ajal mereka berakhir.
Allah maha pengasih lagi maha penyayang mengampuni mereka dan mengembalikan keaadaan Seperti Sediakala,
Setelah Kejadian Itu, Nabiullah Yunus tetap meninggalkan kaum niwana karena marah, padahal Allah belum mengizinkannya, maka nabi Yunus pergi ke tepi laut dan menaiki sebuah kapal. ketika Nabi Yunus berada di atas kapal, lalu ombak laut menjadi sangat dahsyat, anginpun menjadi sangat kencang dan membuat kapal menjadi terombang ambing ambing di tengah lautan dan menjadi oleng hingga hampir saja tenggelam
pada saat itu, awak kapal mengurangi barang bawaan kapal dengan cara membuang barang barang yang berat ke laut, tetapi kapal belum juga di di kendalikan, akhirnya !! mereka memutuskan untuk mengurangi penumpang kapal dengan cara di undi.
Setelah di undi, Hasil undian tersebut keluar dengan nama yunus dan dalam kisah di katakan di undi hingga tiga kali, akhirnya nabi yunus bangkit melepas bajunya dan melompat ke dalam laut.
Pada saat yang bersamaan allah mengutus Ikan Besar Bernama Nun dan mengilhamkan kepada ikan nun untuk menelang Nabi yunus, tanpa merusak kulit dan dagingnya serta mematahkan tulangnya. lalu kemudian nabi yunu hidup di dalam perut ikan, lalu sayu sayu nabi yunus mendengar suara bebatuan dasar laut bertasbih kepada allah. lalu nabi yunus berdoa.
Doa Nabi Yunus
“Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.” Yunus berada dalam tiga kegelapan; kegelapan perut ikan, kegelapan lautan, dan kegelapan malam. Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala,
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”–Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al Anbiyaa’: 87-88)
Para ulama berselisih tentang berapa lama kisah Nabi Yunus tinggal di dalam perut ikan. Menurut Qatadah, tiga hari. Menurut Abu Ja’far ash-Shaadiq, tujuh hari, sedangkan menurut Abu Malik, empat puluh hari. Mujahid berkata dari asy-Sya’bi, “Ia ditelan di waktu duha dan dimuntahkan di waktu sore.” Wallahu a’lam.
Lalu allah memerintahkan ikan nun untuk memuntahkan atau mengeluarkan nabi yunus di pinggir pantai, kemudian Allah Memerintahkan Sebuah Pohon sejenis labu yang memiliki daun yang lebat untuk tumbuh di sana yang dapat menaungi Nabi Yunus dan melindunginya dari panasnya terik matahari. kemudian Allah Ta’ala berfirman,
“Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.– Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.” (QS. ash-Shaaffaat: 145-146)
Pada saat ikan Besar itu memuntahkan nabi yunus di pinggir pantai, keadaanya seperti anak burung yang tel**jang dan tidak berambut, Lalu allah menumbuhkan Pohon Sejenis pohon labu untuk tempat berteduh dan makan darinya.
Lalu Pohon itu kering, dan nabi yunus Menangis karena pohon itu kering, kemudian allah berfirman:
“Apakah kamu menangis karena pohon itu kering. Namun kamu tidak menangis karena seratus ribu orang atau lebih yang ingin engkau binasakan.”
Kemudian, Allah memerintahkan nabi Yunus supaya segera kembali kepada kaumnya (kaum Niwana) untuk memberitahukan mereka, bahwa Allah Ta’ala telah menerima taubat mereka dan telah ridha kepada mereka.
Maka kisah Nabi Yunus A.S. melaksanakan perintah itu, ia pergi mendatangi kaumnya dan memberitahukan kepada mereka wahyu yang diterimanya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Lalu Kaumnya pun telah beriman dan Allah SWT yang memberikan berkah kepada harta dan anak-anak mereka, sebagaimana yang diterangkan Allah dalam firman-Nya,
“Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.–Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS. ash-Shaaffaat: 147-148)
Allah SWT, memuji Nabi Yunus ‘ailaihissalam dalam Alquran, Dia berfirman,
“Dan Ismail, Alyasa’, Yunus, dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya).” (QS. Al An’aam: 86)
Nabi Muhammad SAW juga memuji Nabi Yunus AS dalam sabdanya,
لاَ يَنْبَغِي لِعَبْدٍ أَنْ يَقُولَ: أَنَا خَيْرٌ مِنْ يُونُسَ بْنِ مَتَّى
“Tidak layak bagi seorang hamba mengatakan, “Saya (Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam) lebih baik daripada Yunus bin Mata.” (Muttafaq ‘alaih)
Dan tentang doa Nabi Yunus ‘alaihissalam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الحُوتِ: لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ، فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ
“Doa Dzunnun (Nabi Yunus ‘alaihissalam) ketika di perut ikan adalah “Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Sesungguhnya tidak seorang muslim pun yang berdoa dengannya dalam suatu masalah, melainkan Allah akan mengabulkan doanya.” (HR. Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
Nah sahabat, Demikianlah Rangkuman Kisah Nabi Yunus AS yang dapat kami Rangkum dalam sebuah Artikel sebagai Penambah Wawasan Kita dalam Mengenal sejarah para nabi dan rosul allah, semoga artikel ini bermanfaat. amin.