Kisah Prabu Siliwangi

prabu-siliwangi

Kisahsejarah.id, banyak yang belum mengetahui tentang Kisah Prabu Siliwangi, maka pada kesempatan kali ini penulis akan menulis tentang Kisah Prabu Siliwangi.  Yang merupakan Prabu Siliwangi merupakan orang yang di kenal dengan kesaktianya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan dan pembelajaran lagi.

Sejarah Prabu Siliwangi

Prabu Siliwangi merupakan seorang penguasa Sunda-Galuh yang mendapatkan gelar sebagai Sri Baduga Maharaja Ratu Haji yang berada di  Pakuan Pajajaran Sri Sang Raru Dewata.

Hal ini di karenakan Prabu Siliwangi dinobatkan sebanyak dua kali yaitu: yang pertama pada saat Jaya Dewata menerima tahta Kerajaan Galuh yang   di dapatkan dari sang ayah (Prabu Dewa Niskala)

Yang kedua Prabu Siliwangi dinobatkan pada saat Prabu Siliwangi  menerima tahta dari Kerajaan Sunda.

Prabu Siliwangi juga di kenal dengan nama lain yaitu Sri Baduga Mahajara. Hal ini berdasarkan tradisi lama yang tidak di perbolehkan menyebutkan gelar yang sesungguhnya. Maka karena hal ini Prabu Siliwangi banyak di kenal dengan nama tersebut.

Selain itu Prabu Siliwangi berasal dari dua kata yaitu “Sillih yangartinya pengganti” dan juga “wewangi ” sehingga Prabu Siliwangi adalah Pengganti Prabu Wangi.

Selain itu Prabu Siliwangi mendapatkan julukan yang di kenal mempunyai ilmu kesaktian yang di sebut juga Ajian Macam Putih. Selain itu juga beliau memimpin pada saat masa keemasan Pakuan yaitu selama 39 tahun (1482-1521).

Silsillah singkat Prabu Siliwangi 

  1. Prabu Lingga Dewata yang merupakan Raja Sunda yang ke-28 (1311-1333M) yang mempunyai kedudukan di Kawali
  2. Prabu Ajiguna Wisesa atau juga nama lain Ajiguna Lingga Wisesa / Lingga Wesi yang merupakan Raja Sunda-Galuh yang ke-29 (1333-1340) yang mempunyai kedudukan di Kawali beliau merupakan menantu dari Prabu Lingga Dewata. Beliau menikah dengan Dewi Uma  Lestari ( Ratu Santika) yang di dalam pernikahanya mendapatkan 3 orang anak yaitu :
    1. Prabu Lingga Buana / Prabu Ragamulya Luhurprabu atau yang sering di sebut juga Prabu Maharaja.
    2. Prabu Kuda Lalean sering juga di kenal dengan Prabu Bunisora
    3. Dewi Kiranasari
  3. Prabu Maharaja Lingga Buana, yang merupakan Raja Sunda-Galuh yang ke-30 (1340-1357) yang berkedudukan di Kawali, beliau mempunyai 2 orang anak yaitu;
    1. Dyah Pitaloka Citraresmi
    2. Prabu Anggalarang ( Prabu Wangsisutah)
  4. Prabu Bunisora (Prabu Mangkubumi Suradipati / Prabu Kuda Lalean) yang merupakan adik Prabu Lingga Buana yang merupakan Raja Sunda-Galuh yang ke 31 ( 1357-1371M). Beliau mempunyai 3 orang anak yaitu;
    1. Bratalegawa
    2. Nay Ratna Mayangsari (Ratu Banawati) yang di persunting oleh Prabu Niskala Wastukancana.
    3. Ki Gendeng Kasmaya
  5. Prabu Niskala Wastukancana (Prabu Anggalarang yang merupakan Raja Sunda yang ke-32 (1371-1475), beliau juga merupakan anak dari Prabu Buana. Beliau mempunyai istri 2 yaitu:
    1.  Permaisuri Lara Sarkati yang merupakan seorang putri lampung, di dalam pernikahanya ini mendapatkan 2 orang anak yaitu
      • Sang Haliwungan
      • Haliwungan
    2. Permaisuri yang kedua bernama Nay Ratna Mayangsari ( putri sulung Prabu Bunisora) yang di dalam pernikahanya mendapatkan anaak yaitu;
      • Rakrayan Ningratkancana
      • Ki Gedeng Singapura
      • Ki Gedeng Sindang Kasih
  6. Prabu Dewa Niskala ( Rakyan Ningratkencana) yang merupakan Raja Galuh yang ke-33 ( 1475-1482M), beliau mempunyai anak yaitu:
    1. Prabu Siliwangi
    2. Raden Kusumalaya Ajar kutamangu
    3. Dewi Retna Pamekas
  7. Prabu Susuktunggal ( Sang Haliwungan) yang merupakan Raja Sunda- Galuh yang ke-33 ( 1475-1482 M) , Beliau mempunyai anak yang bernama:
    1. Ratu Kentringmanik Mayang Sunda
    2. Raden Amuk Murugul
  8.  Prabu Baduga Maha Raja ( Jaya Dewata/Raden Pamanah Rasa) yang merupakan Raja Pajajaran, selain itu juga mendapatkan gelar sebagai Prabu Siliwangi pada tahun 1482-1521.
Baca Juga:  Biografi Mohammad Natsir, Ulama, Pemikir dan Pemimpin Islam Indonesia

Dalam Kisah Prabu Siliwangi, Mempunyai Istri dan anak :

Prabu Siliwangi menikahi istri yang pertamanya yang bernama Nyimas Ambetkasih (cirebon) yang merupakan puteri dari Ki Gedeng Sindangkasih. Di dalam pernikahanya dengan istrinya mendapatkan 3 orang anak yaitu:
Raden Banyak Catra
– Arya Gagak Ngampar
– Ratna Ayu Kirana

Prabu Siliwangi menikahi istri yang ke-2 yaitu yang bernama Nyimas Subang larang yang merupakan putri dari Subang Keranjang. Di dalam pernikahanya ini mendapatkan anak yaitu:

  1. Walangsungsang/ Sri Mangana yang merupakan Sultan Cirebon, yang mempunyai anak yaitu:
    – Nyai Mertasinga
    – Nyai Cemp
    – Nyai Rasamalasih
    – Pangeran Carubah/ Pangeran Cirebon
    – Nyai Jamaras
    – Nyai Lara Sejat
    – Nyai Retna Riris
    – Dewi Pakungwati
    – Nyai Larakonda
  2. Nyai Rara Santang (Hajjah Syarifah Mudaim), yang kemudian menikah dengan Syarif Abdullah Imdatuddin Wan Abdullah yang mempunyai anak yang bernama:
    – Sultan Gunung Jati
    – Sultan Muzaffar Syah
    – Syarif Arifin Pajajaran.
  3. Prabu Kian Santang

Prabu Siliwangi menikahi istri yang ke-3 yang bernama Nyai Ratu Kentring Manik Mayang Sunda (Nyimas Padmawati) yang merupakan putri dari  Prabu Susuk  Tunggal dari Galuh Kawil. Di dalam pernikahnaya mendapatkan anak yang bernama;

  • Prabu Surawisesa
  • Sultan Surasowan
  • Dewi Surawati

Prabu Siliwangi menikahi seorang wanita yang bernama Nyai Ratu Ratnasih, yang di dalam pernikahnya mempunyai anak yang bernama:
Raden Tenga

Raden Ceumeut, Prabu Laya Kusuma, yang mempunyai anak yang bernama :
Prabu Wastu Dewa
Prabu Hande Limansenjaya
Balik Layaran (Sunan Kebo Warna)
R. Ne- Eukeun
Dalam Manggu Larang
Munding Dalem

Prabu Siliwangi  menikahi seorang wanita yang bernama Nyimas Aciputih Putra Nyimas Rara Ruda, di dalam pernikahnya mempunyai anak yang bernama;
Nyai Lara Badaya

Prabu Siliwangi menikahi seorang wanita yang bernama Ratu Antem .

Baca Juga:  Kisah Inspiratif Kehidupan Nyata

Pemerintahan Prabu Siliwangi

Prabu Siliwangi sangat di hormati oleh Pangeran Cakrabuana maupun Syarif Hidayat. Hal ini membuat hubungan yang kurang baik antara Pajajaran dengan Cirebon tidak sampai menjurus ke dalam untuk menjatuhkan pemerintahan.

Karena keakraban antara Cirebon dengan Demak membuat kurangnya Prabu Siliwangi suka. Bukan kurang menyukai kerajaan Cirebon itu. Dan Prabu Siliwangi tidak merasa keberatan dengan  ajaran islam, apalagi salah satu permaisuri Prabu Siliwangi adalah seorang muslim. Bahkan Prabu Siliwangi memberikan izin kepada anaknya untuk mengikuti ajaran agama  ibunya sejak masih kecil.

Hal ini membuat adanya perbedaan pandangan dan juga perbedaan keyakinan, namun itu semua tidak sampai membuat pertumpahan darah yang terjadi antara mereka. Hal ini membuat pemerrintahan pada masa Prabu Siliwangi di sebutkan sebagai pemerintahan yang penuh dengan keadilan dan toleransi.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *