kisahsejarah.id, Mengenal sejarah Nabi yang kita imani sebagai nabi utusan Allah SWT, pada kesempatan kali ini kami ingin mengulas sedikit tentang kisah Nabi Dawud A.S, Semoga dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Biografi
Nabi Dawud A.S merupakan keturunan Nabi Ibrahim As yang kedua belas dari istrinya Siti Sarah. Nabi Dawud diutus Allah SWT untuk membenahi akhlak kaum Nabi Musa, sebab semenjak Nabi Musa meninggal para pengikutnya melupakan semua ajarannya. Dalam al-Qur’an dinyatakan:
Di tengah kondisi yang kacau tersebut, Allah SWT mengutus seorang nabi bernama Syami’un, beliau merupakan nabi tetapi tidak termasuk dari 25 nabi yang dikenal. Ditengah-tengah alhlak kaum Bani Israil yang porak poranda.
Pada masa itu kaum Bani Israil meminta kepada Syami’un untuk menunjuk seorang menjadi raja, raja tersebut digunakan sebagai tempat perlindungan oleh kaum Bani Israil karena mereka di tindas oleh seorang raja yang zalim bernama Raja Jalut.
Namun kaum Bani Israil menolak , dengan alasan bagaimana ia akan memerintah kami sedangkan dia tidak memiliki kekayaan yang cukup banyak sedangkan kami lebih berhak dari padanya.
Akhirnya pun Thalut dinobatkan menjadi raja. Setelah di nobatkan menjadi seorang raja, Thalut membenai tentara Bani Israil, beliau mengumpulkan para pemuda untuk menjadi tentara dan melatihnya cara bertempur untuk melawan pasukan Jalut.
Berita pengumpulan pemuda untuk menjadi seorang tentara raja Thalut pun tersebar sehingga sampai terdengar ke telinga sorang bernama Yisya dari kota Bethlehem, dia mimiliki tigabelas anak dan menyuruh tiga anak nya untuk bergabung.
dari tiga belas anak nya ada yang bernama Dawud, Dawud kecil berniat ingin bergabung dengan pasukan tentara raja Thalut, namun tidak di ijinkan oleh sang ayah dikarenakan usianya yang masih kecil, daun hanya di ijinkan untuk mengirimkan susu ke medan pertempuran kepada kakak-kakaknya dan mengembala kambing.
Suatu ketika Syami’un mendapatkan petunjuk dari Allah SWT tentang ciri-ciri orang yang dapat mengalahkan Raja Jalur, pada saat Sami’un melihat Dawud dia melihat ciri-ciri itu ada pada Dawud dan memberitahunya pada raja Thalut seraya berkata :
“Wahai Thalut, sesungguhnya aku melihat pada diri Dawud kemampuan untuk mengalahkan Jalut. Oleh karena itu, ajaklah dia untuk bergabung dalam tempur ini.”
Raja Thalut pun menerima usulan dari Sami’un dan mengajak Dawud ikut bertempur, tentu saja Dawud merasa senang dan mempersiapkan diri kemedan perang.
Dalam Sebuah pertempuran antara Raja Thalut melawan Raja Jalut, Raja Thalut terdesak karena ilmu yang di miliki raja Jalut sangat tinggi, pada saat itu Dawud pun menghadang Raja jalut dan terlibat perkelahian dengan Raja Jalut.
Pertempuran itu sangat tidak seimbang , bagaimana tidak, Dawud bertubuh kecil dan menggunakan sejata ketapel sedangkan Jalut bertubuh besar bersenjata pedang dan tameng,dengan izin Allah SWT Dawud berhasil mengalahkan Jalut. Dengan senjata ketapel yang di lontarkan dengan sangat keras, senjata itu mengenai kening jalut sehingga membuat jalut tersungkur ketanah dan meninggal.
setelah melihat kematian Raja Jalut nyali pasukan nya menjadi ciut dan melarikan diri dari medan pertempuran, sejak saat itu bangsa Bani Isarin terbebas dari penjajahan.
Diangkat menjadi Raja dan Nabi
kemenangan dalam pertempuran membawa kegembiraan bagi kaum Bani Israil, banyak yang memuji dan kagum kepada Dawud.Raja Thalut menikahkan putrinya dengan Dawud dan mengangkat Dawud menjadi seorang panglima perang.
Suatu ketika ,sisa sisa penjajah ingin merebut kembali Israil dan terjadi penyerangan yang menyebabkan raja Thalut meninggal, sepeninggal raja Thalut Israil di pimpin oleh anak nya, namun dia tidak sehebat ayahnya dalam pertempuran selain itu dia sering bertindak tidak adil ,hal ini memicu adanya perpecahan di dalam kerajaan.
Perpecahan ini terbentuk dua kubu dimana masing masing kubu di pimpin oleh anak raja Thalud dan kubu yang satunya di pimpin oleh Dawud, terjadilah peperangan yang dimenangkan oleh Dawud. Dawud diangkat menjadi raja.
Allah SWT memberikan keistimewaan kepada Dawud As berupa mampu memimpin kerajaan dengan adil dan jujur, memiliki keberanian, kekuatan dan kebijaksanaan dalam memimpin.Dawud menjadikan Baitul Maqdis (jerusalem) sebagai ibukota dari kerajaannya.
Dawud diangkat menjadi nabi pada usia 40 tahun dan mendapatkan kitab zabur serta mukjizat dari Allah SWT.
Mukjizat Nabi Dawud As
Allah SWT mengutus Nabi Dawud A.S sebagai Nabi dan Rasul dengan keistimewaan kesempurnaan ilmu, kebijaksanaan dalam menyelesaikan berbagai macam perselisihan yang terjadi dalam masyarakat semasa ia memimpin.
adapun beberapa keistimewaan Mukjizat yang di miliki oleh Nabi Dawud A.S antara lain:
Nah Sahabat pembaca KisahSejarah.id Demikian lah sedikit uraian singkat mengenai Nabi Dawud A.S, semoga dapat memberikan manfaat dan dan menambah wawasan pengetahuan kepada Nabi dan Rasul Allah SWT , Aamiin.