Kisahsejarah.id- Nabi Harun A.S merupakan salah satu nabi yang wajib orang muslim ketahui. kisah nabi Harun A.S mengandung banyak pembelajaran dan suri tauladan yang baik yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar Isi
Biodata
Nabi Harun A.S mempunyai nama lengkap yaitu Harun bin Imran bin Qahats bin Azar bin Lawi bin Ya’Qub bin Ishaq bin Ibrahim. Nabi Musa A.S merupakan adik dari Nabi Harun A.S. Dengan selang waktu 4 tahun kemudian Nabi Musa A.S hadir di tengah-tengah keluarganya.
Nabi Harun A.S mendapatkan wahyu dari Allah SWT untuk menjadi rasul dengan tugas yaitu memberikan peringatan dan dan mengajar agar dapat ke jalan yang lurus yaitu ke ajaran Allah SWT kepada Fir’aun dan kaum Bani Israil yang ada di Mesir.
Allah SWT memberikan angugrah kepada Nabi Harun A.S yang sangat luar biasa yaitu Nabi Harun A.S sangat pandai dalam berbicara, selain itu tegas dan pemberani sifat yang di milikinya. Karena hal ini Kisah Nabi Harun A.S menjadi pendamping Nabi Musa A.S berdakwah.
Bahkan kepandainya berbicara banyak di akui oleh banyak orang bahkan Nabi Musa A.S pun mengakuinya. Selain itu Nabi Harun A.S juga di angkat sebagai juru bicara dalam berdakwahnya.
Kisah Nabi Harun A.S dan Nabi Musa A.S Menghadap Fir’aun
Kedzoliman dan kejahatan yang di lakukan oleh Fir’an kepada Bani Israil membuat Nabi Harun A.S dan Nabi Musa A.S membuat geram. Sehingga pada suatu ketika mereka berdakwah dan melakukan peringatan kepada raja Fir’an. Dengan harapan Allah SWt menyelamatkan dan memberikan kekutan kepada kaum bani Israil.
Namun pada saat Nabi Harun A.S dan Nabi Musa A.S sedang memberikan peringatan kepada raja Fir’aun. Namun hal ini membuat raja Fir’aun justru marah karena Nabi Musa A.S yang di rawatnya sejak kecil tapi justru menentang dirinya sendiri.
Ketika Nabi Musa memberikan penjelasan bahwa dirinya utusan Allah SWT sebagai seorang rosul justru raja Fir’aun mengatakan bahwa dirinya itu gila. Dan meminta pembuktian bahwa Nabi Muas A.S itu utusan yang menjadi seorang Rosul, dan hal ini di terima oleh Nabi Musa A.S.
Untuk membuktikan hal itu kemudian Nabi Musa A.S melemparkan tongkatnya, dan dengan seketika tongkat itu berubah menjadi ular. Dan kemudian ketika Nabi Musa A.S mengulurkan tangannya kepada ular itu kemudian ular itu berubah kembali menjadi tongkat dan lalu tongkat itu di masukan kembali ke sakunya sehingga keluarlah cahaya putih yang besinar.
Namun apa yang di lakukan Nabi Musa A.S tentang itu justru raja Fir’aun menuduh bahwa Nabi Musa A.S melakukan sihir untuk hal itu. Sehingga raja Fir’aun menyuruh Nabi Musa A.S untuk bertanding dengan penyihir-penyihir utusanya.
Akan tetapi ketika bertamding justru penyihir itu mengakui bahwa Nabi Musa A.S tidak melakukan sihir. Penyihir itu mengakui bahwa itu mukjizat nabi Musa A.S. Sehingga hal itu membuat raja Fir’aun bertambah marah dengan apa yang terjadi dengan Nabi Musa A.S dan Kisah Nabi Harun A.S
Kisah Nabi Harun dan Samiri
Nabi Musa A.S dan Nabi Harun A.S dengan rombongannya melakukan perjalanan setelah berhasil keluar dari mesir untuk ke negri Kan’an. Akan tetapi di pertengah perjalananya mereka harus melewati bukit yang di beri nama Sinai. Dan di atas bukit itu Nabi Musa A.S menerima wahyu berupa kitap taurat dari Allah SWT. Dan hal ini Allah SWT berfirman dalam (Q.S Al-A’raf : 142 ).
Dan kitab taurat ini du terima Nabi Musa A.S dalam kurun waktu selama 40 hari. Hal ini membuat Nabi Musa A.S khawatir akan kaumnya jika tidak di pimpin akan rusaknya kaum tersebut. Sehingga hal ini membuat Nabi Musa A.S memerintahkan Nabi Harun A.S untuk memipin sementara unruk menggantikan kepemimpinanya.
Akan teteapi ada permasalahan yang tidak bisa atasi oleh Nabi Harun A. S ketika memipin kaumnya. Masalah itu yaitu kaumnya yang menyembah berhala dengan membuat patung sapi dari bahab emas yang mereka bawa. Ini semua terjadi karena kaumnya mendapat bujukan dan pengaruh Samiri.
dalam Kisah Nabi Harun A.S beliau melihat ini semua telah berusaha mengingatkanya namun mereka semua tidak menerima peringatan yang Nabi Harun A. S sampaikan. Mereka tetap menyembah berhala yang mereka buat sendiri.
Kemudian setelah beberapa hari Nabi Musa A.S pun kembali ke tempat dimana kaumnya berada yaitu gunung Sinai. Melihat apa yang terjadi dengan kaumnya membuat Nabi Musa A.S marah kepada kaumnya dan juga marah kepada Nabi Harun A. S karena beranggapan bahwa Nabi Harun A. S tidak menjaga amanah yang telah di berikan selama dia pergi.
Karena Nabi Musa A.S marah kepada Nabi Harun A. S, Nabi Musa A.S memegang kepala dan janggutnya dan memarahinya. Kemarahan Nabi Musa A.S terdapat dalam firman Allah SWT dalam Q.S Taaha : 92-93.
Kemudian mendengar kemarahan Nabi Musa A.S, Nabi Harun A. S pun menjelaskan apa yang telah terjadi kepada kaum Bani Israil selama beliau pergi. Bahwa Nabi Harun A. S telah menjalankan amanah bahwa dia sudah memberikan peringatan kepada kaumnya bahkan Nabi Harun A. S hampir di bunuh tapi tidak di hiraukan, selain itu semua ini terjadi karena kaum Bani Israil mendapat pengaruh dari Samiri.
Mendengar penjelasan dari Nabi Harun A. S kemudian Nabi Musa A.S menghancurkan patung tersebut hingga habis tak tersisa. Dan kemudian Nabi Musa A.S merasa tenang bahwa Nabi Harun A. S tidak melakukan perbuatan syirik itu.
Dan akhirnya Nabi Musa A.S menyadari bahwa Nabi Harun A. S telah melakukan tugasnya dengaj bersungguh-sungguh. Sehingga hal ini membuat Nabi Musa A.S meminta ampunan kepada Allah SWT. Dan karena perbuatan Samiri maka samiri mendapatkan hukuman di asingkan dan tidak bergaul dengan kaumnya.
Tidak hanya di asingkan dari kaumnya Samiri pun mendapatkan adzab yaitu apabila dirinya di sentuh ataupun menyentuh manusia maka akan terasa panas. Dan kemudian Nabi Musa A.S memberikan perintah kepada kaumnya untuk bertaubat kepada Allah SWT dengan bersunguh-sungguh.
Kisah Nabi Harun dan Pemberontakan Korah
Kemudian selain itu Nabi Harun A.S dan Nabi Musa A.S mempunya sepupu yang lantaran dirinya iri dengan kedudukan yang dimiliki Nabi Harun A. S dan Nabi Musa A.S. Keponakanya itu yang bernama Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi.
Selain Korah juga mengajak untuk melakukan pemberontakan kepada Nabi Harun A. S dan Nabi Musa A.S. dengan mengajak para pemimpin besar beserta kaumnya. Dan kemudian terkumpulah orang-orang yang akan melakukan pemberontakan.
Namun Nabi Musa A.S dalam hal ini hanya menyerahkan segala urusanya kepada Allah SWT. Dan akhirnya atas izin Allah SWT bumu terbelah menjadi dua, di satu sisi kelompok Korah dan menelannya semua orang itu termasuk Korah sendiri mereka tertelan oleh bumi.
Kemudian setelah mereka tertelan bumi, lalu keluarlah api yang besar yang Allah SWT kirimkan pada saat itu, da api itu membakar semua orang yang ada termasuk 250 orang Israel yang ikut memberontak. Hal ini terjadi karena Adzab yang di terimanya karena telah berbuat kedzaliman kepada Nabiyullah.
Setelah hal itu kaum Bani Israel merasa kagum dan heran kepadan Nabi Musa A.S dan Kisah Nabi Harun A.S dan turunlah wahyu Allah SWT untuk menuju ke tengah-tengah umat sehingga terciptalah perdaimaian.