Perlu anda ketahui bahwa potensi ekonomi maritim Indonesia saat ini sangat beragam, lho. Nah, secara ringkas ada berbagai potensi maritim di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Daftar Isi
Bisnis Ekonomi Perikanan
Sumber daya ikan sendiri memiliki potensi yang cukup besar saat ini. Bahkan memberikan kontribusi yang secara signifikan dapat mencapai tujuan dalam pembangunan nasional.
Dapat dikatakan bahwa potensinya cukup besar yang tersebar ke 11 wilayah pengelolaan dengan potensi lestari hingga 9,93 juta ton/tahun.
Tentu saja ketika menggabungkan dengan aktivitas budidaya, nilai ini bisa bertambah. Hal ini berarti perkiraan potensi ekonomi budidaya perikanan bisa mencapai jumlah yang cukup besar. Selain itu, sektor perikanan tersebut pun hanya baru bagian primer saja.
Karena sektor perikanan juga bisa meliputi hal lainnya, yaitu pengelolaan hasil perikanan. Nilai investasinya pun tak kalah besar. Dengan begitu tidaklah mengherankan jika sektor perikanan adalah salah satu sektor ekonomi maritim yang dapat dijadikan andalan untuk perekonomian nasional.
Potensi Pada Sektor Wisata Bahari
Dapat dikatakan bahwa Indonesia sudah lama menjadi wisata bahari dunia. Dari mulai layar, wisata selam, dan surfing. Indonesia pun mempunyai jalur tradisional pelayaran lho dengan bangsa lain, seperti dengan Australia.
Dari segi wisata bahari, Indonesia merintis jalur baru kapal yacht menuju ke perairan Indonesia. Jalur tersebut adalah jalur Fremantle – Bali.
Sehingga terdapat tiga pintu masuk yachts dari Australia ke Kepulauan Nusantara. Sedangkan dua yang lainnya ke jalur Darwin – Kupang hingga jalur Brisbane ke Debut, Maluku.
Potensi Pada Sektor Rumput Laut
Peluang mengembangkan rumput laut masih cukup besar. Mengapa? Karena pada wilayah pesisir rumput laut dapat menggerakkan sektor ekonomi mereka. Pemanfaatan rumput laut cukup banyak dalam berbagai bidang.
Baik dalam industri makanan yang bermanfaat sebagai stabilator, industri farmasi, pembentuk gel, pengemulsi, bahan pengental, dan sebagainya.
Dalam industri rumput laut, maka tingkatan yang cukup hilir yaitu teknologi formulasi. Biasanya penggunaan hasil produknya dalam industri pangan maupun non-pangan.
Nah, dalam industri pangan, kegunaan produk formulasi dari rumput laut adalah untuk makanan campuran pada kemasan kaleng, bakso, roti, nugget. Selain itu, produk tersebut juga terdapat pada sirup, susu kental, yogurt, es krim, jeli, jus, dan sebagainya.
Sedangkan dalam industri non-pangan, kegunaan rumput laut adalah untuk industri cat, pasta gigi, tekstil. Bahkan juga terdapat pada produk kosmetik seperti masker, lotion, lulur, krim wajah, sampo, dan sabun.
Pengolahan rumput laut dalam industri farmasi sendiri adalah sebagai cangkang obat kapsul maupun salep. Penggunaan limbah hasil pengolahan dari rumput laut baik dalam bentuk cairan dan padatan adalah sebagai pakan ternak.
Khusus limbah cairan adalah sebagai bahan pupuk maupun zat penumbuh tanaman. Bagaimana dengan industri cangkang kapsul yang berbahan rumput laut yang kegunaannya sebagai gelatin? Tentu saja hal ini pun sangat potensial.
Karena sepanjang pesisir Indonesia rumput laut sendiri cukup melimpah. Cangkang kapsul memang banyak dibutuhkan, bahkan secara nasional kebutuhannya mencapai 6 miliar butir lho per tahunnya.
Produk domestik untuk cangkang kapsul yang berbahan gelatin saat ini mencapai 5 miliar butir untuk per tahunnya. Jika dilihat memang selama ini dalam memenuhi kebutuhan cangkang kapsul dari gelatin dipasok dari India, Tiongkok, Bangladesh, dan Thailand.
Walaupun begitu, dapat dikatakan bahwa potensi maritim Indonesia pada sektor rumput laut masih bisa terus ditingkatkan.
Energi Arus Laut
Potensi ekonomi maritim Indonesia berikutnya yaitu dari segi energi arus laut. Sebagai negara kepulauan, tentunya Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam energi arus laut, lho. Bahkan energi alternatifnya, yaitu energi baru terbarukan menghasilkan potensi yang besar dari selat dua pulau.
Naval Energies mengembangkan energi arus laut yang mempunyai teknologi turbin sederhana. Tidak hanya itu saja, energi arus laut ini hanya mempunyai satu bagian saja yang bergerak dengan air laut yang kegunaannya sebagai pelumas.
Nah, dengan menggunakan teknologi tersebut, tentunya biaya pemeliharaan dan biaya operasi pun akan lebih rendah daripada menggunakan teknologi propeler.
Naval Energies dan PT Arus Indonesia Raya juga melakukan kerja sama untuk mengembangkan industri turbin pada arus laut. Selain itu, juga sudah melakukan studi ke beberapa lokasi.
Ada sebagian wilayah Indonesia yang cocok ketika melakukan pengembangan pembangkit listrik dari tenaga arus laut atau PLTAL ini. Yang jelas terdapat 10 titik lokasi untuk melakukan pengembangan pembangkit listrik ini. Nah, dari studi tersebut, maka terdapatlah potensi maritim Indonesia dalam bidang industri listrik pada arus laut Indonesia.
Nah, dari berbagai pembahasan tersebut, bagaimana sudah tahu kan seperti apa potensi ekonomi maritim Indonesia saat ini. Yang jelas potensinya masih sangat besar dari berbagai sektor maritim. Semoga bermanfaat!