Kisah Khalid Bin Walid RA

Kisah Khalid Bin Walid RA

Banyak yang belum mengetahui tentang Kisah Khalid bin Walid yang merupakan salah satu sahabat nabi yang sangat di kenal bahkan beliau juga di kenal sebagai Pedang Allah Swt. Maka dari itu pada kesempatan kali ini penulis akan menulis tentang Kisah Khalid bin Walid. Semoga bermanfaat dan dapat membantu serta menambah pembelajaran bagi pembaca.

Biodata Khalid bin Walid

Khalid bin Walid Salah satu sahabat nabi yang banyak berjasa dalam pembelaan peperangan kaum muslimin setelah beliau masuk islam. Beliau Dilahirkan 17 tahun Sebelum penyebaran islam atau Sebelum Masa Pembangunan islam. Beliau adalah anak dari Walid ibn al-mughfirah yang merupakan kepala suku Suku Banu Makhzum, dan ibunya bernama Lubabah binti Al-Harith.

Dia dikenal dengan kecerdasan, keuletan dan ketangkasan yang sudah ada pada masa kecilnya,  Akan tetapi karna suatu adat orang Quraisy yang ketika Khalid bin Walid  lahir maka di kirim ke suku Badui di gurun dan akan ada seorang ibu yang akan merwatnya. Kemudian ketika Khalid bin Walid sudah berumur 5 atau 6 tahun akan di ambil lagi oleh orang tuanya yang ada di Mekkah.

Selain itu bahkan di masa anak-anak Khalid bin Walid  mengalami sakit cacar ringan yang walaupun sembuh namun meninggalkan sedikit beberapa bekas luka di pipinya.

Pada awalnya Khalid bin Walid  merupakan seorang panglima perang kaum Quraisy yang pada saat itu terkenal dengan pasukan kavalerinya. Bahkan pada terjadi Perang Uhud Khalid bin Walid  yang dapat melihat titik kelemahan pasukan Muslimin sehingga setelah itu dapat mengambil rampasan perang dan dapat mengajarkan pasukan muslim pada saat itu. Sehingga setelah terjadi Perang Uhud Khalid bin Walid  memulai untuk masuk islam.

Khalid bin Walid mempunyai seorang ayah yang merupakan salah seorang pemimpin yang paling berkuasa. Selain itu di antara orang Quraisy di  merupakan orang yang sangat kaya. Bahkan sekali dua kali dia yang menyediakan kain  untuk menutupi Ka’bah. Selain itu beliau sering  memberikan makanan dengan cuma-cuma kepada orang yang sedang beribadah Haji di Mina.

Bahkan selain itu ketika orang Quraisy sedang memperbaiki Ka’bah pada saat itu tidak satupun orang yang berani untuk meruntuhkan dinding-dinding itu. Hal mereka tajuti karena takut jika terjatu. akan tetapi Khalid bin Walid  akhirnya maju untuk melakukanya dengan menggunakan sekop.

Baca Juga:  Abu Bakar Ash-Shiddiq RA

Melihat hal ini Nabi berharap agar Khalid bin Walid  dapat masuk islam. Hal ini di karenakan Khalid bin Walid  merupaka seorang pemberani dan kesatria dimata masarakat. Selain itu Khalid bin Walid  juga du kagumi dan di hormati banyak orang. Hal ini akan membuat jika Khalid bin Walid  maka banyak orang yang mengikutinya.

Bahkan selain itu suku Banu Makhzum juga memiliki tugas-tugas yang sangat penting karena mereka yang mengurus gudang senjata dan juga gudang tenga tempur bahkan suku itu yang mengumpulkan kuda dan senjatar untuk para prajuritnya untuk berperang.

Masa Remaja Khalid bin Walid

Dalam Kisah Khalid Bin Walid ini, pada masa anak-anak Khalid bin Walid tidak banyak yang mengetahui tentang hal itu. Namun hal yang sudah pasti yaitu Khalid bin Walid  mempunyai seorang ayah yang kaya raya. Hal ini membuat Khalid bin Walid  terbebas dari hal ekonomi sehingga membuatnya untuk kerja keras membantu orang tuanya untuk dalam hal ekonimi.

Sehingga hal ini akan membuat Khalid bin Walid  untuk melatih bakatnya yaitu di bidang berkelahi dan adu tinju. Karena pada saat itu seseorang yang mempunyai seni peperangan di anggap menjadi atau tanda seorang Satria. Dan selain itu Panglima merupakan pemimpin besar. Dan kepahlawanan adalah satu hal yang menjadikan terhormat di mata rakyat.

Selain itu karena ayah Khalid bin Walid  dan juga paman-pamanya mempunyai kedudukan terhormat. Hal ini membuat Khalid bin Walid memilih untuk masuk ke dunuan seni peperangan dan seni bela diri. Sehingga dengan bakat yang Khalid bin Walid  punya beliau juga melatih dengan latihan keras di bidang seni peperangan dan seni bel diri seperti memanah, memainkan pedang dan mengendarai kuda.

Sejak kanak-kanak Khalid bin Walid  belajar dan melatih dan berharap untuk menjadi ahli militer.

Khalid bin Walid Menentang Islam 

Dari masih kanak-kanak Khalid bin Walid  mempunyai bakat yang berbeda dari teman-temannya. Hal ini membuatnya mempunyai tempat yang istimewa di dalam hati rakyatnya sehingga membuatnya lama semakin lama menjadi pemimpin kaum Quraisy.

Akan tetapi pada saat itu suku Quraisy sedang dalam keadaan memusuhi islam, Sehinggga hal ini membuat mereka mengangkat senjata  kepada orang-orang islam.  Pada saat itu Khalid bin Walid  yang menjadi pemuda Quraisy berani dan bersemangat bahkan Khalid bin Walid berdiri di garis paling depan dalam menghadapi orang islam.

Baca Juga:  Nabi Ishaq A.S

Hal ini sangat wajar di karenakan Khalid bin Walid sejak kecil mempunyai keinginan untuk menjadu pahlawan Quraisy. Sehingga pada kesempatan yang ada untuk menentang orang islam. Maka hal ini akan di jadikan sebagai pembuktian tentang bakat yang dia miliki . Dan untuk menunjukan kualitas satria sejati kepada kaumnya yaitu kaym Quraisy.

Peristiwa Perang Uhud

Kisah Khalid Bin Walid Pada saat perang Badar,  akan tetapi kekalahan yang di alami suku Quraisy membuat mereka menjadi merasa terhina dan rasa sombong yang di miliki suku Quraisy telah membuatnya hancur. Hal ini membuat mereka terpuruk di dalam lumpur kehinaan sehingga membuatnya mereka sulit untuk bangkit.

Akan tetapi Khalid bin Walid  sebagai seroarang pemuda Quraisy  membuatnya mempunyai dendam untuk membalaskan dendam sukunya di perang Uhud. Maka dari itu Khalid bin Walid  melakukan persiapan-persiapan untuk membalaskan di perang Uhud dengan tekad mati atau menang.

Dalam peperangan ini orang islam membuat posisi perang membelakangi bukit Uhud. Walaupun ini merupakan suatu pertahanan yang baik namun  masih ada ke khawatiran karena terdapat satu tanah tyang genting akan serangan. Dimana kaum Quraisy dapat menyerbu pertahanan orang islam akan tetapi nabi telah menyiapkan 50 orang pemanah terbaik. Selain itu nabi memberikan perintah agar dalam keadaan apapun untuk tidak meninggalkan  pos masing-masing selain itu untuk tetap bertahan mati-matian.

Disisi kanan Khalid bin Walid  memipin tentara Quraisy dengan tentara empat kali lebih besar dari orang islam. Namun hal ini masih membuatnya mempunyai rasa cemas akan kekalahanya karena mengingat kekalahan yang mereka dapat di perang Badar.

Setelah itu pasukan Quraisy melakukan pertempuran yang sangat baik, namun setelah orang islam dapat mendobrak pertahanan mereka, mereka tetap mengalami kegagalan dalam mempertahankan tanah merka. Kejadian perang badar pun terulang kembali karena kekuatann merekan terpecah belah.

Namun hal ini tidak membuat Khalid bin Walid  gentar dan , mundur sehingga Khalid bin Walid  mengumpulkan kembali pasukanya dan menyiapkan kesempatan untuk menyerbu musuhnya.

Akan tetapi orang islam ketika melihat suku Quraisy terpecah, membuat pemanapemanah penjaga pos tidak tahan hati ketika melihat harta pasukan perang. Sehingga orang islam mengambil harta orang Quraisy sehingga hal ini membuat mereka meninggalkan pos penjaganya.

Baca Juga:  Kerajaan Samudra Pasai

Hal ini membuat di pos pertahanan menjadi kosong, sehingga kesempatan ini di manfaatkan Khalid bin Walid  untuk menyerang pertahanan itu dan menyerbu untuk masuk. Hal ini membuat Khalid bin Walid  dan pasukan dapat menyerang penjagaan pos yang  masih ada sehingga membuat Khalid bin Walid  dan kaum Quraisy dapat leluasa masuk.

Hal ini membuat kaum Quraisy kumpu kembali ketika melihat Khalid bin Walid  dapat menyerbu pertahanan orang islam. Kemenangan yang di peroleh orang islam dalam sekejab dapat di ambil lagi oleh kaum Quraisy sehingga hal ini membuat suasana semakin gawat kembali.

Kemenangan yang di peroleh kaum Quraisy dan Khalid bin Walid  dapat menjadikan  kehancuran bagi orang islam. Dengan keahlianya Khalid bin Walid  dalam membuat siasat perang  kekalahan-kekalahan yang di terimanya menjadikan pemenang di perang Uhud ini.

Khalid bin Walid dapat mencari kelemahan musuhnya, dan Khalid bin Walid  dapat membuat tentara nya yang terpecah dapat kembali lagi untuk bertempur kembali sehingga dapat memperoleh kemenangan.

Khalid bin Walid Masuk Islam

Pada saat Khalid bin Walid  menerima islam dan bertaubat, membuat Nabi sangat senang dan bersyukur karena Khalid bin Walid  merupakan seseorang yang mempunyai kemampuan perang yang sangat bagus yang dapat di jadikan untuk berjihad di jalan Allah SWT.

Sehingga dalam kesempatan perang Khalid bin Walid  di angkat untuk menjadi komando perang. Hal ini pada masa pemerintahan Abu Bakar. Sehingga  Khalid bin Walid  mendapatkan perintah memperluas wilayah islam dan dapat membuat terpecahnya pasukan Persia dan Romawi.

Selainn itu pada tahun 636 pasukan yang di pimpin Khalid bin Walid  dapat menguasai Suriah dan Palestina. Sehingga membuat   penyebaran Islam  menjadi cepat di luar Arab.

Akan tetapi di masa pemerintahan Umar bin Khattab, Khalid bin Walid  di berikan tugas untuk menjadi duta besar dan di berhentikan tugasnya di medan perang. Hal ini di lakukan oleh umar karena agar Khalid bin Walid  tidak di di dewakan oleh kaum muslin pada saat masa itu.

Itulah yang dapat kami tentang Kisah Kisah Khalid Bin Walid semoga ada manfaatnya. Amin.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *