Bercerita Tentang Kisah Wali songo, Berawal dari Kota Gersik seorang Sunan Yang Pertama Kali Menyebarkan Ajaran Islam Di tanah Jawa yang dikenal dengan Sunan Gersik, Menurut Kisah Sejarah Babat Tanah Jawi beliau Berasal dari Persia yang bernama Syech Maulana Malik Ibrahim. Walaupun sebelumnya sudah ada beberapa para wali yang menyebarkan Islam di indonesia tetapi yang tercatat dalam buku sejarah, penyebaran agama islam di pulau jawa adalah Wali Songo.
Daftar Isi
Biografi Syech Maulana Malik Ibrahim
Menurut sumber kisah sejarah yang kami dapat Syech Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gersik lahir pada pertengahan Abad 14 (1419 M/882 H)di kashan persia sekarang IRAN. Sunan Gersik merupakan anak dari Syeh Jumadil Kubro, Sunan gersik dan ayahnya pernah belajar Ilmu Fiqh dengan Syech Kubrowi Syafi’i, Beliau Guru Ahli hukum Mir Sayyid Ali Shafi Hamadani dari Kota Hamdan Persia.
Syech Jumadil Kubro datang kenusantara Bersama Kedua anaknya yaitu, Syech Maulana Ibrahim dan Syech Maulana Ishaq dari Persia untuk berdakwah mengajarkan Agama islam Di Nusantara Ini. Syech jumadil Kubro Menetap di Pulau Jawa, sedangkan Putranya pergi Kebeberapa daerah untuk berdakwah. Syech Maulana Malik Ibrahim Pergi Champa (viatnam) sedang Syech Maulana Ishaq Pergi Kesumatra bagian Utara tepatnya ke samudra pasai.
dan akhirnya kembali ke jawa, Maulana Malik Ibrahim mendarat di Sembalo, Manyar sekarang GERSIK, Beliau berbaur dengan masayarakat lokal dan berdagang disana, dan akhirnya beliau mulai berdagang dari tempat ketempat lain, berkenalan dengan orang yang dominan memeluk agama Hindu. dan beliau juga melihat orang orang yang berkasta Rendah dan mendapat dukungan dari masyarakat mengenai Ajaran Yang dibawanya.
Beliau melanjutkan pekerjaannya ketika di champa, dan mengajarkan kepada mereka untuk bercocok tanam dan cara meningkatkan panen yang baik dan mengajarkan ilmu pengobatan pengobatan kepada orang sakit.
Dalam Kisah sejarah, melalui jalur perdangan beliau berkenalan dengan kaum bangsawan dan para penguasa, setelah melakukan perjalanan panjang belaiu menemui Raja Majapahit, dan beliau di berikan hadiah sebagian pendaratan di pinggir gersik yang beliau gunakan untuk berkhotbah atau menyampaikan ajaran islam disana.
Daerah pinggir Gersik itu dikenal dengan nama Desa Gapura di gersik beliau juga mendirikan pondok pesantren untuk mempersiapkan para pejuang dan kader keder pejuang islam dimasa masa berikutnya. dari pondok pesantren yang didikan inilah lahirlah para pemuka agama islam pada masa berikutnya.
Makam Sunan Gresik
Setelah Membangun dan menyiapkan para kader kader untuk pejuang penyebaran agama islam, dan menata pondok pesantren tempat belajar agama, beliau wafat tahun 1419 tepatnya 12 rabi’ul awal 822 H, di desa Gapura, Gersik, Jawatimur yang sampai saat ini masih ramai di kunjungi para peziarah
Peninggalan Syech Maulana Malik Ibrahim
Peninggalan atau Warisan Syech Malik Ibrahim adalah Kedua putranya yang melanjutkan Penyebaran agama islam di tanah jawa, Putra putra Beliau yaitu Ali Rahmatullah dan Ali Muthada, Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat yang juga di kenal dengan Sunan Ampel, Sedangkan pekerjaan yang selama ini belau jalani di lanjutkan oleh keponakannya sekaligus muridnya yaitu Raden Paku atau di kenal dengan Sunan Giri.
Metode Dakwah Sunan Gersik
Metode dakwah yang beliau terapkan adalah dengan pendekatan budaya, mengajarkan ilmu pengobatan, ilmu bercocok tanam dengan juga dengan cara berniaga atau berdagang yang baik, dengan metode inilah beliau mendapat dukungan yang banyak dari kasta rendah umat hindu, dan juga beliau dekat dengan para penguasa dan para bangsawan, dan mereka juga akhirnya ikut berniaga seperti jual beli kapal dan menanam modal kepada masyarat untuk berniaga.