Kisahsejarah.id – Selamat datang kembali di Kisah Sejarah, Mengulas kebelakang tentang bagaimana Indonesia memiliki kemerdekaan nya Ras di Indonesia, Kali ini kita akan membahas tentang peranan penting tokoh wanita indonesia dalam perjuangkan nasib wanita indonisia inilah dia R.A Kartini
tentunya tidak lepas dari peran penting penduduk Indonesia dan juga tokoh-tokoh para pejuang yang telah membela negara Indonesia.
Perjuangan yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh ini berbeda beda, ada tokoh yang berjuang langsung di medan perang dalam merebut kemerdekaan Negara Indonesia, dan ada juga yang berjuang didalam mencerdaskan bangsa Indonesia, Seperti Raden Ajeng Kartini
Nah pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang sosok pahlawan wanita indonesia yang memiliki andil dalam kemerdekaan indonesia yaitu Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau kita mengenal beliau dengan nama R A Kartini
R.A Kartini adalah seorang tokoh perempuan yang menajadi pelopor kebangkitan emansipasi wanita Indonesia. R A Kartini merupakan sosok wanita terdidik yang memiliki harapan besar atas harapan yang seharusnya dimiliki oleh kaum wanita.
Pada Masa penjajahan, Wanita sering tidak dianggap dan tidak dihargai, wanita tidak boleh mendapatkan pendidikan yang layak, dan pada masa itu wanita hanya bertugas mengurus rumah, mengurus suami, mengurus anak dan juga semua pekerjaan rumah.
Lalu hadirlah Sosok Wanita Pejuang, yang memperjuankan nasib kaum wanita modern saat ini. dan Apa yang di perjuangkan oleh R.A Kartini pada masa itu kini sangat berarti besar untuk wanita indonesia saat ini.
Biografi R.A Kartini
R.A Kartini ini diawali dari beliau lahir. R.A Kartini Lahir pada Tanggal 21 April 1979 di Jepara Jawa Tengah. R.A Kartini merupakan seorang keturunan bangsawan jawa oleh karena itu beliau mendapat gelar RA atau Raden Ajeng namun setelah menikah gelar berubah menjadi Raden Ayu.
Suami R.A Kartini
R.A Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903 dengan K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat . Sejak menikah, Kartini pindah ke Rembang mengikuti suaminya. Suami Kartini mendukung dan memberikan keleluasaan mendirikan sebuah sekolah .
R.A Kartini memiliki anak bernama Soesalit Djojodhiningrat yang lahir pada tanggal 13 september 1904 namun sayang nya tak lama berselang setelah melahirkan anak nya tepatnya pada tanggal 17 September 1904 Kartini Meninggal Dunia pada usia 25tahun dan jasadnya dimakamkan di Desa Bulu ,Rembang.
Ayah dari RA Kartini bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, sedangkan ibunya bernama M.A Ngasirah. R.A Kartini juga memiliki garis keturunan Hamengkubuwono VI. RA Kartini memiliki saudara berjumlah 10 orang,beliau adalah anak kelima dari 11 bersaudara namun beliau adalah anak perempuan tertua .
Kakek RA Kartini Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat menajadi bupati pada abad ke-19 dan menajadi salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan kepada anak-anaknya. Soesrokartono merupakan Kakak dari RA Kartini yang merupakan orang yang pintar dalam bidang bahasa.
Pada usia 12 tahun, R.A Kartini diperbolehkan untuk bersekolah di Europese Lagere School (ELS). Disekolah ini RA Kartini belajar bahasa belanda, beliau sekolah hanya sampai Sekolah Dasar beliau berniat dan memiliki keinginan untuk melanjutkan sekolah nya namun orang tua RA Kartini tidak memberikan izin. Pada usia 12 tahun RA Kartini
Pada usia 12 Tahun Kartini menjalani masa pingitan sampai dengan waktunya menikah, tradisi ini merupakan sebuah adat yang harus dilakukan, dengan demikian Kartini hanya dapat memendam keinginan nya untuk terus bersekolah sampai ke jenjang yang lebih tinggi.
Dengan keinginan Kartini yang tidak terpenuhi, Kartini tidak putus asa dalam belajar, Beliau gemar dalam membaca buku buku ,Koran surat kabar dan juga Majalah Eropa. Dari majalah eropa ini Kartini sangat tertarik dengan Pola fikir wanita eropa yang Maju. sejak itulah timbul keinginan yang besar dari beliau untuk memajukan wanita Indonesia melalui pendidikan.
Dengan adanya niat yang besar dari Kartini untuk memajukan pendidikan wanita indonesia , Kartini mendirikan sekolah bagi para wanita-wanita yang ada wilayah jepara jawa tengah.murid yang Kartini miliki berjumlah 9 orang yang merupakan kerabat atau famili dari kartini.
Selain mengajar dan mendirikan sekolah R.A Kartini juga banyak menulis surat untuk teman-teman nya dengan bahasa belanda. Didalam surat yang kartini tulis, beliau melampiasakan cita-cita yang mulia untuk menuntut hak yang sama untuk wanita indonesia.
Kartini sempat mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Belanda karena tulisan hebatnya, namun keinginan itu pupus karena ayah Kartini memutuskan agar Kartini harus menikah dengan R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat, Bupati Rembang.
Jasa R.A Kartini
R.A Kartini memiliki jasa yang sangat berarti bagi kemajuan bangsa Indonesia, terutama untuk kaum wanita yang pada saat itu selalu diremehkan dan dilarang untuk mengenyam pendidikan, karena menurut pemikiran pada jaman itu wanita hanya tugasnya mengurus anak, suami dan juga rumah.namun dengan perjuangan Kartini sampai saat ini telah dirasakan kesetaraan pendidikan antara wanita dan pria.
Untuk mengberikan sebuah penghargaan kepada Kartini dalam dalam membela hak wanita Indonesia pada tahun 1912 maka didirikan sebuah sekolah wanita di Semarang oleh Yayasan Kartini .setelah itu mulai dibangun sekolah wanita di kota lain nya seperti Surabaya, Malang, Madiun, Cirebon , Yogyakarta dan daerah lainnya.
Kartini Day
Hari kelahiran R.A Kartini yang kini diperingati sebagai Hari Kartini oleh masyarakat indonesia yaitu pada tanggal 21 April.