Kisah Nabi Musa A.S

Nabi Musa A.S

Kisahsejarah.id, Banyak kisah para nabi yang bisa di jadikan sebagai contoh suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Dan salah satu nabi yang baik untuk di jadikan suri tauladan yaitu kisah nabi Musa a.s.

Kelahiran Nabi Musa as

Pada saat itu Yakubbad sedang mengandung. akan tetapi pada saat itu mesir dalam keadaan memanas, rakayat merasa ketakutan dan yang paling utama adalah ibu-ibu setelah perintah firaun lakukan.

Perintah yang di berikan kepada prajuritnya yaitu untuk mengambil dan membunuh setiap seorang anak bayi yang lahir. Hal ini di lakukan karena ramalan para penasehat yang menyatakan mimpinya bahwa akan ada seorang laki-laki yang akan dapat menghancurkan kekuasaanya.

Mendengar ramalan itu maka Fir’aun memberikan perintah agar siapapun yang melahirkan bayi laki-laki untuk menghabisi bayu tak berdosa itu. Hal ini telah Allah berfirman dalam Q.s Al-Qashash 28;4.

Mendengar perintah itu yang beredar sang ibu nabi Musa a.s yaitu Yukabbad merasa khawtir dan takut karena anak yang di kandungnya sebentar lagi lahir. Kesedihanya itu di sampaikan oleh suaminya.

  • Yukabbad : Aku takut jika anak kita akan di habisi oleh Raja Fir’aun, suamiku.
  • Suaminya : Istriku, tenanglah, kita berdoa dan serahkan segalanya kepada Allah, mari berdoa meminta perlindunga-Nya. Hibur suaminya Yukabbad.
  • Yukabbad : ” iya suamiku.
  • Suami (imran ) : ” Ya dah lebih baik kamu beristirahatlah, kan belum tentu jika anak kita ini laki-lakikan.
  • Yukabbad : Aku yakin bahwa anak yang aku kandung laki-laki.

Hingga pada saatnya yang di nantipun tiba yaitu ketika Yukabbad melahirkan dan teranyata anak yang di kandungnya yaitu seorang anak laki-laki. Kelahira yang di nantinya membuat hatinya sangat senang akan tetapi kesenanangan itu bercampur dengan rasa khawatir.

Mereka khawatir bahwa nasip bayinya akan sama dengan nasip anak laki-laki yang lain. Akan tetapi akhirnya Allah SWT memberikan jalan keluar untuk menghanyutkan bayinya ke sungai Nil.

  • Imran : Setelah mendengar rencana istrinya Yukabbad ” Istriku kamu yakin dengan rencanamu itu?
  • Yukabbad : iya suamiku, hanya cara ini ini yang bisa kita lakukan.
  • Imran : Ya sudahlah. Baiklah ayo kita persiapkan segala sesuatunya. Sebelum para prajurit Fir’aun melihat dan mengambil anak kita.

Setelah mereka yakin kemudian mereka menyapkan segala persiapan yang di lakukan yaitu menuju tepi sungai Nil dengan membawa Musa yang berada di dalam kotak kayu. Dengan memastikan kenyamanan Musa di dalam kotak tersebut.

Karena jika Musa tidak nyamna berada di kotak tersebut dapat membahayakan Musa. Yukabbad sangat hati-hati dan sangat berat hati ketika Musa di hanyutkan ke sungai Nil apalagi rasa cemas yang begitu besar karena terdapat buaya dan kuda Nil.

  • Imran : ayo cepat istriku sebelum orang-orang perintahan Fir’aun melihat kita.
  • Yukabbad : Menangis berderai air mata ketika melihat Musa yang di hanyutkan. Aliran deras sungai Nil yang lama kelamaan membuat Kotak Musa semakin jauh hingga hilang tak terlihat lagi.
  • Imran : Ayo istriku kita pulang.
  • Yukabbad : Dengan rasa cemas dan khawatir, tetap berusaha kuat dan menyakinkan bahwa suatu saat dia akan bertemu kembali dengan anaknya ” Anakku, Percayalah Allah SWT akan melindungimu nak, dan kita akan bertemu nak pada suatu hari nanti nak, ibu yakin.
Baca Juga:  Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail

Nabi Musa di angkat anak

Pada saat istri Raja Fir’aun yaitu Asiyah binti muzahim sedang berada di dekat sungai Nil yang pada daat itu sang permaisuri asyik mandi sambil menikmati pemandangan. Tiba-tiba seorang dayang yang menemaninya melihat kotak Musa dan bertriak-triak.

  • Dayang : Tuanku! Lihatlah tuanku! Lihatlah itu ada sesuatu yang tersangkut di sela-sela batu itu tuanku, Seperti kotak peti apa ya tuanku.
  • Permaisuri : Ambil, coba ambillah kotak itu, dan bawa sini.
  • Dayang : iya tuanku. Si dayang segera bergegas mengambil kotak itu. Dan kemudian mereka membuka kotak itu dan sangat terkejut mereka ketika kotak itu di buka ternyata ada seorang anak laki-laki yang mungil.
  • Permaisuri : Karna terkejut permaisuri diam dan memandangi sekitar sungai Nil ” Bayi siapakah ini..? setelah melihat bayi itu permaisuri memutuskan untuk membawanya ke istana dan sekaligus akan merawatnya. Kebetulan pada saat itu permaisuri belum mendapatkan keturunan.

Permaisuri merawat Musa dengan menyayanginya seperti anaknya sendiri. Dan permaisuri sangat bahagia karna dapat merawatnya. Musa tumbuh di dalam istana yang mempunyai kemewahan. Akan tetapi Musa memiliki sifat yang sangat berbeda dengan Raja Fir’aun.

Perang Tanding dengan Dukun Sakti Fir’aun

Kisah Nabi Musa a.s – Hidup di dalam istana dengan kemewahan yang di berikan Musa pun menjadi putra mahkota. Akan tetapi walaupun kemewahan yang ia dapatkan semakin dewasa semakin sadar tentang apa yang ayah angkat lakukan itu perilaku yang kejam.

Raja Fir’aun yang menindas rakyatnya yang tidak taat kepadanya . Bahkan tidak adil dengan kaum Bani Israil dengan memperlakukan mereka sewenang-wenang. Musa yang pada akhirnya mengetahui bahwa dirinya adalah golongan Bani Israil merasa bimbang.

Kebimbangan Musa bukan tanpa alasan, Musa bimbang karena ia ingin melawan kezaliman Fir’aun terhadap apa yang telah Fir’aun lakukan terhadap Bani Israil. Akan tetapi Fir’aun lah yang telah merawat dan membesarkan dirinya.

Nabi Musa a.s. mendapatkan tugas untuk melawan Kezaliman Fir’aun dan mengajak kembali Fir’aun ke jalan yang benar.

Akan tetapi setiap kali berbicara dengan ayah angkatnya yaitu Fir’aun, Nabi Musa a.s. merasa lidahnya kaku untuk berbicara serhingga dia meminta kepada Allah SWT agar Harun dapat menemaninya berdakwah kepada Fir’aum. Kemudian mereka berdua menghadap Fir’aun.

  • Fir’aun : Sangat berani kau mengingatkanku Musa! Apa kalian tidak taukah bahwa saya adalah tuhan kalian semua” Ucap Fir’aun dengan nada marah.
  • Nabi Musa a.s. : ” Tidak! Allah adalah Tuhan yang sebenarnya! Allah pemilik langit dan Bumi. Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kita semua semesta alam. Maka kepada-Nya lah kita semua menyembah! Jawab Nabi Musa a.s. dengan tegas dan penuh pemberani.
  • Fir’aun : Mendengar itu semua Fir’aun marah dan menantang Nabi Musa a.s. bertanding melawanya.
  • Nabi Musa a.s. : Baik! akan ku terima tantanganmu itu! Jawab Nabi Musa a.s. dengan tegas.
Baca Juga:  Kisah Uwais Al Qarni

Hari Adu Kesaktian

Saatnya pun tiba dimana di tempat arena pertandingan yang tampak begitu ramai karena ingin melihat langsung peristiwa itu. Karena rasa ingin tahu mereka yaitu ingin membuktikan apakah benar bahwa Nabi Musa a.s merupakan utusan Allah SWT.

Pertandingan pun di mulai dan suasana semakin memanas dan para penontonpun menjauhi lapangan ketika penyihir itu melemparkan tali-tali tersebut dan berubah menjadi ualr-ular yang sanggat berbisa dan ganas yang seakan akan ingin memangsa apa yang ada di sekitarnya. Kisah Nabi Musa a.s

  • Penyihir : Musa, ayo tunjukan apa kesaktianmu! apa yang bisa kau lakukan! aku melihat kau ketakukan melihat ular-ular itu! hahhahah mereka tertawa dengan nada yang begitu puas.
  • Nabi Musa a.s : Tanpa di pungkiri musa merasa ketakutan. Akan tetapi Allah SWT memerintahkan tongkatnya untuk melemparkan ke lapangan, Melihat itu semua raja Fir’aun, para pemyihir dan penonton merasa terkejut.
  • Penonton : Wow! Dengan rasa takjub.

Setelah kejadian itu ketika Nabi Musa a.s melemparkan tongkatnya dan tongkatnya menjadi ular dan memangsa semua ular dari penyihir itu kemudian setelah itu para penyihir itu bersujud di kaki Nabi Musa a.s dengan merasa kalah mereka menyakan keimananya kepada Allah SWT di hadapan Nabi Musa a.s. Yang Allah berfirman dalam Q.s Thaha :70.

Akan tetapi setelah kejadian itu tidak membuat Raja Firaun merasa kalah dan menerima kebenaran yang Nabi Musa a.s katakan. Justru hal itu membuat Nabi Musa a.s semakin murka kepada Nabi Musa a.s.

Dan Raja Fir’aun merasa di khianati oleh para penyihir tersebut karena mereka bertaubat dan beriman kepada Allah SWT. Dan akhirnya raja Fir’aun memerintahkan para prajuritnya untuk menangakap para penyihir tersebut dan menyiksanya sampai meninggal.

Melihat kejadian itu orang-orang Bani Israil mempunyai harapan besar kepada Nabi Musa a.s.Karena mungkin ini semua jawaban dari doa-doanya tentang seseorang yang akan allah swt turunkan untuk membebaskannya dari perbudakan yang Raja Fir’aun lakukan.

Nabi Musa dikejar Firaun

Setelah kejadian itu karena kekalahan yang Raja Fir’aun alami sangatlah menyakitkan sehingga membuat Raja Fir’aun semakin kejam terutama terhadap orang-orang Bani Israil. Bahkan untuk kesalahan hal kecil saja,orang Bani Israil bisa tewas.

Melihat kejadian itu salah satu orang Bani Israil mengadu kepada Nabi Musa a.s” Sampai kapan kita akan mengalami penyiksaaan dan penidasaan yang Raja Fir’sun lakukan?

Baca Juga:  Nabi Zakaria A.S

Sebenarnya Nabi Musa a.s juga masih merasa bingung dengan cara apa yang bisa di lakukan untuk untuk mengalahkan Raja Fir’aun dengan para prajuritnya. Mengingat kekuatan mereka sangatlah kuat sehingga bukan hal mudah untuk mengalahkan mereka.

Hingga pada saatnya Nabi Musa a.s mendapatkan perintah untuk membawa seluruh orang-orang Bani Israil pergi dari Mesir ke tanah Kan’an (yang merupakan tempat dimana leluhur Bani Israil berada). Rencana besar itupun di sampaikan dengan sebunyi-sembunyi kepada orang-orang Bani Israil.

Setelah menunggu kini tiba saatnya Harun membawa lebih setengah juta orang Bani Israil utntuk keluar dari Mesir. Akan tetapi jumlah segitu bukan lah jumlah yang sedikit. Bahkan dengan jumlah orang sebanyak itu akan membuar mereka mudah di ketahui dan di tangkap oleh tentaranya.

Raja Fir’aun pun mengetahui kepergian mereka dan memerintahkan prajuritnya untuk kembali ke Mesir. Karena kuda-kuda prajuritnya yang beliau tunggangi lari dengan begitu cepat sehingga sangat mudah untuk mengejarnya.

Hingga pada saatnya Nabi Musa a.s, harun dan orang Bani Israil berada di tepi laut merah. Laut yang memisahkan daratan Afrika dan Asia. Sehingga membuat mereka sangat cemas dan bingung di depan mereka laut akan tetapi di belakang mereka terlihat Raja Fir’aun dan para prajuritnya yang sedang mengejarnya.

Mukjizat Nabi Musa A.S

Dalam kondisi seperti ini Nabi Musa a.s, Harun dan orang Bani Israil bingung dengan pilihan mana yang harus mereka pilih. Dalam kebingunganya kemudian Nabi Musa a.s berdoa meminta pertolonganya kepada Allah SWT dalam situasi ini.

Kemudian Nabi Musa a.s mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk memukulkan tongkatnya ke laut. Tanpa ragu Nabi Musa a.s kemudian memukulkan tongkatnya itu. Kemudian dengan seketika laut merah terbelah menjadi dua. Yang membentuk jalan di antara kedua lautran itu.

Kemudian Nabi Musa a.s, Harun dan orang Bani Israil pun berlari dan segera melintasi lautan tersebut. merekapun saling memberi semangat satu sama lain agar segera sampai ke tepi laut.

Tidak lupa juga Raja Fir’aun dan tentaranya ikut melintas dan mengejar mereka. Akan tetapi ketika Nabi Musa a.s harun dan orang Bani Israil telah sampai di tepi kemudian laut kembali ke awal lagi menjadi laut.

Fir’aun dan bala tentaranya juga ikut melintasi jalan itu. Ketika Bani Israil telah berhasil menyeberang ke daratan, Laut Merah kembali seperti semula. Jalanan yang baru mereka lewati itu pun tertutup. Dan Gelombang ombak yang besar membuat Raja Fir’aun dan para pengikutnya tengelam dalam lautan.

Kisah Nabi Musa ini sangat panjang jika di ceritakan, artikel ini hanya sekedar ringkasan dari perjalanan Nabiullah Musa AS. untuk menambah wawasan kita dalam mengenal nabi dan rosul allah SWT. Semoga Bermanfaat.

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *