Nabi Ismail A.S

kisah-nabi-ismail-as-200x135-2471224

Kisah Nabi Ismail A.S Merupakan Lanjutan dari kisah sang ayah Nabiullah Ibrahim A.S, Kisah Nabi Ismail menceritakan tentang pengabdiannya kepada Allah dan cikal bakal Leluhur Bangsa Qurais leluhur baginda Nabi yang terakhir. Pada saat Nabi ismail Kecil, Nabi Ibrahimi AS di printah Allah:

Hantarkan Istrimu Siti Hajar dan Ismail Ke Makkah, Lalu Pulang Ke Palestine.

Allah SWT memerintahkan Ibrahim Untuk Membawa Isterinya siti Hajar dan Bayinya (ismail) Ke Makkah, Pada Kala itu, Makkah adalah sebuah lembah yang tidak ada kehidupannya sama sekali, lalu ibrahim Berkata : Ya Allah Aku tinggalkan Keluarga disebuah lembah yang tidak ada tumbuhan sama sekali, tapi itu di lokasi rumahmu yang mulia.

sesampai dimakkah, nabi ibrahim berkata kepada siti hajar, turunlah wahai istriku !!! Bawa ismail dan kamu akan aku tinggalkan kamu dilembah ini, Siti hajar Kebingungan, tidak ada informasi, Tidak ada bekal yang cukup, Tiba tiba nabi Ibrahim Membalikkan Kudanya Kearah Falestine mau pulang kerumahnya.

Diikuti oleh Siti hajar, Lalu ia berkata : Wahai Ibrahim ? Kenapa Kamu Meninggalkan Kami disebuah Lembah, tidak ada orang, tidak ada pohon, tidak ada hewan, tidak ada kehidupan, panas dan sangat gersang. Bahkan Bekal Air Cuma Satu Kendi. Tetapi Nabiullah Ibrahim Cuma Bisa Meneteskan Air mata, tetapi beliau Tetap Jalan.

Lalu beliau Diikuti lagi, Lalu ia berkata : Wahai Ibrahim? Kenapa Kamu Meninggalkan Kami disebuah Lembah, tidak ada orang, tidak ada pohon, tidak ada hewan, tidak ada kehidupan, tetapi Nabi Ibrahim Tetap Menangis dan tetap berjalan.

Lalu diikuti lagi yang ketiga, Ia Berkata: Wahai Ibrahim ? Kenapa kamu tega meninggalkan kami di lebah tanpa ada kehidupan seperti ini, Tetapi Nabi Ibrahim Tetap Berjalan dan menangis, Lalu Allah Memberikan Ilham Kepada Siti Hajar dalam hatinya,

Lalu Siti Hajar Berkata Kepada Ibrahim : Apakah Allah Yang memerintahkan Kamu Seperti Ini? Nabi ibrahim tidak sanggup Berkata, dia Cuma Mengganggukan kepala menandakan bahwa jawab itu adalah Iya.

dan Hajar Menjawab: Kalau Begitu Tidak mungkin Allah akan Membiarkan kami mati, Yaudah pergilah tinggalkan kami disini, Lalu nabi ibrahim pulang ke palestine, Di tengah Berjalan Ibrahim Berdo’a.

Ya Allah Aku telah meninggalkan keluargaku di tengah lembah, tidak ada pohon, tidak ada hewan, tidak ada air, tidak ada manusia,tetapi ditempat rumahmu yang mulia ya Allah, agar dia mendirikan sholat seperti yang telah engkau perintahkan ya Allah. Maka Tolong Utuslah Mereka, orang Orang yang bisa tinggal untuk mendampingi Mereka.

Air Zam Zam

Hajar pada waktu itu Merasa perihatin, setelah Nabi Ibrahim Sudah tidak Kelihatan Lagi dari padang pasir sana, Trik Matahari Sangat Panas, Air minum Tinggal Sedikit, Ismail juga butuh Minuman, Akhirnya Siti hajar Ada Kesempatan Sebelum matahari terbenam, melihat apakah ada pohon, ada kemah atau ada hewan dll.

Gunung yang paling dekat pada waktu dengan siti hajar pada waktu itu adalah Shafa dan marwah, Lalu Kemudian Siti Hajar naik Bukit Shafa dan dia melihat di bukit marwah seperti ada sinar yang memantul seperti air, Akhirnya di turun dari shafa lalu di tengah lembah dia berlari persiapan untuk naik kebukit marwah.

Dia lihat kiri kanan tidak ada air, dia melihat diatas bukit shafa ada air disana, dia lihat kiri kanan tidak air, dia melihat lagi kebukit marwah seperti air, akhirnya ia turun lagi dan menaiki bukit marwah, kejadian ini berlangsung 7 kali, dari shafa ke marwah, marwah ke shafa terus bolak balik sampai 7 kali.

begitu 7 kali, terakhir dimarwah dilihat, berarti ini tidak ada. lalu dia kembali ke anaknya Ismail, setelah dia kembali dia sangat kaget ternyata di bawah kaki anaknya ada mata air.

Ada Khilaf dari para ulama tentang mata air itu, ada yang mengatakan bahwa :“bekas pijakan kaki kuda Ibrahim A.S ( Riwayat Ini Lemah)”“Sentakan dari Kaki Ismail Ketika dia Menangis ( Riwayat Ini Lemah)”

diriwayat yang lain dikatakan, Allah Mengutus Malaikat Jibril lalu jibril mengepakkan sayapnya maka keluarlah mata air tersebut”

pada saat siti hajar melihat ada mata air di kaki anaknya, lalu ia dengan semangat membendung air tersebut, karna dia takut air itu akan habis, lalu dia sambil berkata zam zam yang artinya berkumpulah berkumpulah ( bahasa asli Palestine)

Andaikan pada saat itu siti hajar tidak membendung zam zam maka niscaya akan menjadi lautan yang luas, Coba kita bayangkan, Milyaran orang yang meminum air zam zam, sampai saat ini belum kering.

Nabi Ismail AS dalam Al qur’an

Nabiullah Ismail AS 11 Kali disebutkan dalam Kitab Suci Al-quran yang menkisahkan tentang, Pembangunan Ka’bah bersama Sang Ayah ( nabi Ibrahim).

Anugrah yang diberikan kepada nabiullah Ibrahim AS dan sifat sifat baik Nabi Ismail Tertuang Dalam : QS Al Anbiaya 85, dan Nabi Ismail A.S Merupakan Salah satu Nabi yang penyabar.

kelahirannya merupakan karunia dan anugrah dari Allah swt kepada Ibrahim AS dan juga penyebutan sifat-sifat baiknya termasuk salah satu hal yang patut dikenang. Dalam ayat 85, surah Al-Anbiya,

Kaum Jurhum

Negeri Sabak, Yang tadinya Hidup Makmur, hewan yang Berkembang Biak, Tanaman yang tadinya subur, karena masyarakatnya sudah banyak yang inkar akan agama Allah, akhirnya Allah memberikan azab dan membuat daerah itu menjadi kering, tanah menjadi tandus.

Akhirnya suku Jurhum Berencana Pindah ke syam, Di tengah perjalan melintasi lembah yaitu di daerah mekkah, Mereka melihat burung yang terbang Berputar seperti orang tawab.

kaum ini percaya bahwa setiap burung yang terbang memutar berarti disana menandakan ada Air, Akhirnya Suku Jurhum yang besar ini mendatanginya, Mereka Melihat Siti hajar dan bayi Ismail duduk di dekat mata air tersebut.

Dengan ramah kepala suku itu meminta kepada siti hajar untuk meminta air untuk ternak ternaknya dan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dan mereka akan membangun peradapan disana dan bersedia membayar Upeti kepada siti hajar asalkan beliau bersedia memberi air.

singkat cerita terjadilah kesepatan dengan suku jurhum itu, Dengan waktu yang sangat singkat, mereka membangun rumah, Kaum jurhum ini juga ahli dalam membuat perkebunan, Ternak mereka juga berkembang biak dan akhirnya mekkah menjadi kawasan yang ramai.

seiringnya waktu kehidupan siti hajar dan ismail juga semakin maju dan perekonomian mereka juga mumpuni dari hasil pembayaran upeti setiap hasil dari kesepatan kaum jurhum.

setelah beranjak dewasa akhirnya Nabiullah Ismail A.S menikahi salah satu Anak kepala suku disana dan hidup berdampingan dengan kaum jurhum tersebut. dan ini merupakan jawaban dari do’a nabi Ibrahim A.S.

Demikianlah sepenggal cerita perjalan Nabiullah Ismail dari kecil hingga dia Dewasa, Sebenarnya kisah ini masih sangat Panjang, mulai dari Bayi sampai Turun Perintah Haji, Printah Kurban Dlll. Tetapi Karna keterbatasan wawasan ilmu yang penulis miliki.

Akhirnya kisah ini kami cukupkan sampai disini saja, semoga menjadi wawasan dan pengetahuan bagi pembaca yang budiman.

Related Post