Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan yang ada di indonesia yang di dalam sejarahnya banyak mengandung pembelajarn yang dapat di ambil. Sriwijaya merupakan kerajaan yang berada di pulau Sumatra. Maka pada kesempataan kali ini kami penulis akan membahas tentang Kerajaan Sriwijaya.
Daftar Isi
Letak Pusat Kerajaan Sriwijaya
Banyak pendapat tentang keberadaan dari Kerajaan Sriwijaya hal ini juga dengan tentang berdasarkan bukti-bukti yang ada, ada beberapa pendapat tentang keberadaan Kesultanan Sriwijaya di antaranya yaitu.
Menutut pendapat yang pertama yaitu berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit yang menyatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya pertama kali berdiri di tepian Sungai Musi yang berada di Palembang. Selain itu tempat lain yang di sebut juga sebagai ibu kota sriwijaya yaitu Muara Jambi dan Muara Takus.
Pendapat yang lain pendapat yang berdasarkan Observari pada tahun 1993 yang menyatakan bahwa Pusat Kerajaan Sriwijaya berada di Sungai Musi yang berada di antara Bukit Seguntang dan Saboking (sekarang Sumatra Selatan) yang saat ini jadikan sebagai Taman Purbakala Kerajaan Seguntang.
Pendapat ini di dasari atas foto udara yang ada pada tahun 1984 yang menunjukan bahwa Karanganyar yang terdapat bentuk bangunan air, yaitu yang berupa parit, kolam dan jaringan kanal yang di susun rapi yang hal ini bisa di pastikan merupakan buatan manusia.
Akan tetapi Soekarno juga memberikan pendapatnya bahwa Kerajaan Sriwijaya berada di kawasan sehilir di Batang Hari yang terletak di antara Muara Sabak hingga Muara Tembesi.
Namun pada tahun 2013 penelitian yang di lakukan di Universitas Indonesia menemukan beberapa situs dan tempat tinggal yang ada di Muaro Jambi. Yang hal ini dapat menunjukan bahwa Kerajaan Sriwijaya pertama kali berada di Kabupaten Muara Jambi, yang berada di Batang Hari.
Sejarah Singkat Kerajaan Sriwijaya
Pembentukan dan pertumbuhan
Sriwijaya meruapakan salah satu tempat yang di jadikan pusat perdagang dan juga negara bahari, akan tetapi Kerajaan Sriwijaya memperluar kerjaanya di luar wilayah Asia Tenggara dengan pengecualian berkontribusi populasi Madagaskar yang di lakukan sejauh 3.300 mil ke Barat.
Akan tetapi tentang kawasan letak Kesultanan Sriwijaya masih banyak para ahli berbeda pendapat tentang hal ini. Namun untuk ibu kota tetap di perintah secara langsung oleh penguasa sedangkan daerah penduduknya di perintah oleh Datu yang ada di daerah tersebut.
Perjalanan Siddhayatra
Pada tahun 682 yang di pimpin oleh Dapunta Hyang yang melakukan perejalanan suci Siddhayatra(Mencari berkah). Selain itu dengan memimpin 20.000 tentara dan 312 orang yang ada di kapal dengan 1.312 prajurit yang melakukan perjalanan dari Minang ke Jambi dan Palembang.
Penaklukan kawasan
Sriwijaya dapat mengendalikan simpul jalur perdagangan utama yang ada di Asia Tenggara. Hal ini berdasarkan penelitian yang menemukan reruntuhan candi-candi Sriwijaya yang berada di Thailand dan Kamboja.
Kemudian pada abad ke-7 banyak perdagangan yang di alihkan ke pedagang Sriwijaya yang di lakukan pada pelabuhan Champa yang berada di sebelah timur. Hal ini di lakukan untuk dapat melancarkan beberapa serangan ke kota pantai di Indochina.
Pada priode 792-835 setelah Dharmasetu memimpin yang kemudian di lanjutkan oleh Samaratungga. Yang kemudian Samaratungga tidak melakukan ekpansi militer namun memilih untuk memperkuat penguasa Sriwijaya yang ada di Jawa. Dalam maa Pemimpinanya beliau membangun candi yang bernama candi brorobudur yang berada di Jawa Tengah yang selesai pada tahun 825.
Masa keemasan
Di dalam sebuah catatan tentang Kerajaan Sriwijaya yang menyatakan bahwa Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan yang kaya raya, selain itu juga mempunyai tentara yang sangat banyak.Bahkan terdapat kapal yang paling cepat saja mengelilingi wilayah Sriwijaya tidak cukup dengan waktu 2 tahun. Selain itu Sriwijaya mempunyai penghasilan bumi yaitu kayu gaharu, kapur barus, kayu cendana, kapulaga, pala dain hasil bumi yang lainya.Selain itu Kerajaan Sriwijaya juga maju di dalam bidang agraris.
Hubungan dengan wangsa Sailendra
Kketika ada namanya Sailendrawansa yang terdapat di beberapa prasasti Kalasan yang berada di pulau Jawa, dan Prasasti Ligor yang berada di selatan Thailand, dan juga prasasti Nalanda yang ada di India, hal ini yang menyebabkan adanya keterkaitan antara Sriwijaya dengan Dinasti Sailendra yaitu. Selain itu juga terdapat tulisan nama Dapunta Selendra yang ada di Prasasti Sojomerto.
Sriwijaya berkuasa di Jawa
Kemudian di Jawa di bina dan di pelihara persekutuan oleh Wangsa Sailendra, yang selanjutnya di dirikan pemerintahan mereka yang ada di Kerajaan Medang Mataram yang berada di Jawa Tengah.
Berperang melawan Jawa
Sriwijaya yang dapat menguasai jalur perdagangan yang ada di Asia Tenggara pada abad ke-10. Dan kemudian Kerajaan Medang yang ada di jawa timur dapat tumbuh dan dapat menguasai kekuatan bahari baru, selain itu juga menentang tentang keberadaan Sriwijaya. Hal ini menyebabkan mereka mengalami persaingan untuk dapat menguasai Asia Tenggara.
Masa Kemunduran
Kemudian di balik kejayaan Sriwijaya ada beberapa masa kemunduran dari Kerajaan, masa itu yaitu sebagai berikut:
- Serbuan yang di lakukan kerajaan Chola
- Munculnya Malayu Dharmasraya
Leave a Reply